Bahaya! Kenali Dampak Buruk Penggunaan Kipas Angin untuk Bayi



Saat cuaca mulai memanas, seringkali penggunaan kipas angin dibutuhkan agar suhu dalam ruangan dapat kembali normal. Kipas angin juga dirasa sangat dibutuhkan agar Si Kecil tidak merasakan kepanasan.


Meski kipas angin mampu membantu mendinginkan kamar bayi, namun Mama perlu mengetahui jika ada ketentuan di mana udara yang dihasilkan kipas angin tidak boleh diarahkan langsung ke tubuhnya, karena bisa berbahaya bagi kesehatan bayi.


Jika Mama termasuk yang sering menggunakan kipas angin di dalam rumah, maka dari itu perlu diketahui beberapa info dan bukti lainnya agar perkembangan dan pergantian anak mama tetap maksimal.


Kesempatan kali ini akan berbagi informasi tentang bahaya penggunaan kipas angin bagi kesehatan buah hati. Jangan baca, Bu!


Dikutip dari Today Parent, penggunaan kipas angin untuk bayi khususnya di dalam kamar tentunya bermanfaat untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Namun penggunaan kipas angin tetap ada ketentuannya yaitu diusahakan untuk tidak mengarahkannya langsung ke tubuh bayi.


Udara yang tercipta dari kipas angin langsung masuk ke tubuh Si Kecil dapat berdampak buruk pada kesehatannya seperti hipotermia. Terlebih lagi, udara yang dikeluarkan oleh kipas angin membuat seluruh ruangan menjadi lebih sejuk bagi kulit bayi.


man city bidik julian nagelsmann Selama hipotermia, tidak diketahui bahwa suhu tubuh Si Kecil akan turun drastis dari suhu yang semestinya. Sebagai orang tua, perlu Mama ketahui jika menurunkan suhu tubuh bayi di bawah batas normal sudah pasti membahayakan kesehatannya.


Penggunaan kipas angin di kamar bayi memang memiliki tujuan yang baik yaitu agar Si Kecil tidak mudah gerah. Namun perlu dipahami bahwa penggunaan kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh Si Kecil hanya akan membuat cadangan air berkurang.


Jika pemakaian dilakukan kembali dengan mengarahkan langsung ke tubuh bayi, maka bayi beresiko mengalami dehidrasi dan kulit juga menjadi kering. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa air bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan mengecilkan kulit.


Ketika konsumsi cairan dalam tubuh menurun dan mengakibatkan dehidrasi, Si Kecil umumnya akan menunjukkan sinyal seperti sering merasa haus akibat penggunaan kipas angin dari waktu ke waktu.


Penggunaan kipas angin secara langsung pada tubuh bayi akan berdampak buruk bagi kesehatan, apalagi jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Kebersihan kipas yang stabil harus menjadi perhatian utama.


Perlu dipahami jika debu yang menempel pada baling-baling malah akan membuat kipas terlihat kotor dan tidak terkelola dengan baik.


Tak hanya itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibuat bisa menurunkan kualitas udara saat dihirup Si Kecil. Debu atau kotoran mudah diikuti oleh angin.


Perlu diperhatikan bahwa meskipun kipas angin memiliki penyaring debu, namun tidak menutup kemungkinan berbagai debu atau kotoran yang bisa diserap Si Kecil. Saat dibungkam, bukan tidak mungkin infeksi saluran pernafasan bisa didorong.


Sebelum berdampak buruk bagi kesehatan Si Kecil, Bunda perlu rajin membersihkan berbagai aspek kipas angin, terutama pada baling-balingnya.


Sinusitis tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, tetapi pada bayi. Sinusitis pada bayi bisa dipicu karena udara yang dibuat oleh kipas angin menciptakan suhu udara yang dingin.


Kondisi berikut yang bisa menyebabkan selaput lendir di hidung juga bisa menjadi kering. Ketika selaput lendir di hidung menjadi lebih kering, maka produksi lendir akan meningkat.


Produksi lendir yang berlebihan akan berisiko karena dapat mengganggu aliran pernafasan sehingga menyebabkan iritasi sinus.


Kondisi sinusitis ini tidak boleh dianggap enteng karena merupakan sumber infeksi di sistem saraf pusat, seperti meningitis atau radang otak. Tak hanya itu, Si Kecil juga bisa memiliki daya tahan tubuh yang buruk.


Waktu kipas kembali digunakan untuk menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas, tetapi tidak ada yang diam-diam mengakui bahwa itu dapat berdampak buruk. Paparan langsung ke tubuh bayi bisa memicu masalah otot.


Perlu dipahami bahwa suhu dingin pada tubuh bayi secara perlahan berisiko menurunkan produksi pelumas otot dan cairan sendi. Penggunaan kipas angin berikut ini dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan berisiko timbulnya otot pegal, sehingga membuat Si Kecil semakin rewel akibat nyeri.


Ibu perlu memperhatikan kondisi ini karena bayi tidak dapat berbicara dan mengeluarkan ekspresi jika ototnya terasa nyeri.


Nah, itulah beberapa bahaya memakai kipas angin untuk bayi jika tidak dipakai dengan ketentuan yang tepat. Semoga info ini bisa membuat Mama mempertimbangkan kembali penggunaan kipas angin di rumah ya.

Mga sikat na post sa blog na ito

Druze young man seized by Palestinians in Jenin returned to his family - Israeli military

Abilities You Ought to Establish towards End up being an Efficient Innovator

Le Monde short post is actually based upon a March 2017