Ini Penyebab Bayi Kurus, Belum Tentu Kurang Gizi



Seringkali kita mendengar beberapa pertanyaan tentang berat badan anak yang dialokasikan untuk beberapa ibu yang baru saja melahirkan. Bahkan saat bayi beranjak ke masa balita, masalah berat badan ini masih sering menjadi tema penelitian bagi beberapa ibu.


Berbagai tuduhan dilontarkan kepada mama, misalnya:


'Putranya tidak suka makan, bukan, Ma?'


'Apakah ini anaknya yang diberi makan bukan sich?'


"Menurutku anak ini membutuhkan susu formula dech."


"ASI ibunya tidak enak."


"Putramu sepertinya kekurangan gizi."


Mama yang telah mendengar beberapa pernyataan ini mungkin sedih dan bersalah. Bagi Mama lainnya, ingatlah jika beberapa kalimat seperti itu bisa melukai mereka yang anaknya menjadi bahan pembicaraan. Yang bernama mama, tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Mereka pasti merupakan upaya optimal agar buah tumbuh sehat.


Nah, apa lagi kalau sampai Mama mengomentari masalah gizi anak. Tidak semua bayi, balita, dan anak bertubuh kurus berarti gizi kurang. Lalu apa yang memicu bayi kurus jika ternyata gizinya sudah mencukupi? Kami akan merangkumnya dalam detail berikut:


Sungguh hal pertama yang memicu bayi kurus adalah konsumsi nutrisi ke dalam tubuhnya. Jika mereka sulit makan, maka risiko menurunkan berat badan tentunya ada. Untuk bayi, harus ada perhatian ekstra dalam hal makanan. Ketika si Kecil sudah GTM (Gerakan Mulut ke Mulut), Mama bisa coba cari jalan keluarnya dengan berdiskusi dengan dokter, atau membaca info terkait GTM.


Dikutip dari situs Healthline menyebutkan jika salah satu pemicunya adalah bayi kurus karena faktor genetik. Mama harus lihat dulu pada dirinya dan papah, apa yang punya ukuran badan kecil, kalau iya bisa jadi si kecil kurus karena faktor keturunan. Dibandingkan bayi lain yang berbadan besar, coba cari info seperti apa bentuk tubuh orang tua mereka yang semakin besar dari Mama dan Papah.


man city bidik julian nagelsmann Tidak salah untuk mengatakan bahwa faktor genetik mungkin tidak muncul ketika si kecil masih bayi. Dalam satu atau 2 tahun pertama, berat badannya mungkin masih terkait dengan berat lahirnya. Jika bayi lahir dengan berat badan rendah karena persalinan dini atau prematur, ia mungkin tetap kecil sampai beberapa bulan pertama, atau mungkin lebih lama.


Ini mungkin terdengar seperti stereotip, tetapi bayi yang disusui dan susu formula bayi yang disusui seringkali sangat berbeda dalam hal penambahan berat badan. Ini bisa terjadi di tahun pertama kehidupan mereka, dan bahkan mungkin lebih baik di tahun berikutnya.


Dalam sebuah penelitian tahun 2012 ditemukan bahwa semakin sering bayi disusui langsung oleh ibunya maka semakin kecil pertambahan berat badannya pada bulan ketiga, ke-5, ke-7, dan ke-12. berat badannya.


Childrenshospital menulis jika kelahiran prematur bisa membuat si kecil kesulitan makan, hingga nantinya otot yang mereka butuhkan untuk menghisap dan menelan tumbuh utuh. Selain itu, sindrom Down berdampak pada kemampuan anak untuk menghisap dan menelan.


Kondisi klinis lain yang terkait dengan masalah metabolisme termasuk hipoglikemia, galaktosemia, atau fenilketonuria. Semua yang baru saja dikatakan dapat menggoda kekuatan tubuh si kecil untuk mengubah makanan menjadi energi. Ada juga kondisi yang disebut cystic fibriosis, di mana si kecil tidak bisa menyerap kalori.


Ada juga gastroesophageal reflux yang bisa membuat anak sering muntah. Selain itu, kondisi klinis yang memicu bayi kurus juga termasuk penyebab diare akut. Kondisi ini bisa membuat si kecil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.


Banyak kondisi klinis yang menyebabkan anak kurus, termasuk masalah tiroid dan metabolisme. Menurut Klinik Cleveland, dalam beberapa kasus, anak-anak cenderung tidak membakar sebagian besar kalori jika mereka memiliki kelenjar tiroid yang sangat aktif.


Beberapa anak dengan kelainan jantung mungkin tidak bisa makan dengan baik. Kelainan jantung yang mengakibatkan gagal jantung membuat mereka jadi susah bernafas. Selain itu, pemicu bayi kurus juga bisa karena masalah ginjal. Ini juga dapat berpengaruh pada ketinggian.


Ini termasuk kondisi keuangan keluarga. Mungkin orang tua tidak rela memberikan makanan yang cukup untuk anaknya, sampai mereka kurang dikonsumsi oleh kebutuhan tubuh, tidak sesuai dengan jatah yang tepat. Bisa jadi orang tua tidak memberikan konsumsi yang tepat atau memahami seberapa sering bayinya perlu makan.


Pada mobilitas tinggi, anak kurus juga bisa disebabkan oleh depresi di rumah. Misalnya saat orang tuanya berpisah, meninggal dunia, atau gangguan jiwa lain yang menyebabkan anak berhenti makan.


Nah, jika bayi mama kurus, coba cari tahu apakah salah satu pemicu bayi kurus di atas menjadi pemicunya. Tanyakan kepada dokter apakah kondisi bayi kurus tidak normal atau jauh dari batas umum.


Jika Mama mempunyai keluarga atau teman yang memiliki bayi kurus, jangan tersinggung dengan beberapa pertanyaan yang tidak perlu, karena kita tidak tahu apa yang mereka perjuangkan. Beri mereka dorongan, agar tidak merasa seperti ibu yang gagal

Mga sikat na post sa blog na ito

Druze young man seized by Palestinians in Jenin returned to his family - Israeli military

Abilities You Ought to Establish towards End up being an Efficient Innovator

Le Monde short post is actually based upon a March 2017